IBX5A6A185CE6F84

Thursday 16 July 2015

Tradisi malam takbiran dan hari raya idul fitri

Hallo, ketemu sama gw lagi. Pada kesempatan kali ini, gw akan menceritakan tentang tradisi malam takbiran serta apa saja yang gw lakukan pada hari raya idul fitri. Setiap orang punya tradisi masing-masing sama seperti gw. Sekarang gw tinggal di kota serang, tetapi terlebih dahulu gw akan menceritakan tentang tradisi gw dan keluarga di medan baru akan gw ceritakan tradisi di kota serang.
Setiap malam takbiran gw dan keluarga selalu jalan-jalan keliling kota medan bersama saudara dari madina. Bukan madina di Saudi Arabia, tapi mandailing natal. Keliling kota menikmati malam takbiran serta pemandangan-pemandangan yang jarang di temui sebelumnya. Biasanya kami pergi setelah berbuka puasa ataupun setelah shalat isya.
Sebelum pergi ke kota medan, kami menyempatkan diri dulu makan kerang rebus. Kerang rebus yang tidak pernah di temui di kota serang bahkan di pulau jawa ini. Setelah puas makan barulah kami pergi. Kami pergi sampai tengah malam. Bahkan sampai rumah kadang jam satu ataupun jam dua dini hari. Setelah sampai rumah kami langsung tidur.
Nah, pagipun tiba. Kamipun shalat subuh sambil mempersiapkan shalat idul fitri. Setelah shalat idul fitri sebelum maaf-maafan sama tetangga terlebih dahulu gw bermaafan dengan keluarga gw. Barulah ke tetangga-tetangga yang ada di sekitar rumah. Setelah semua rumah tetangga sudah di kunjungi barulah pergi kerumah opung (kakek). Disana kami berkumpul semua. Acara halal bi halal pun tiba. Semua dengan khitmad melaksanakan acara tersebut. Tidak luput juga saling bermaafan satu sama lain. Setelah acara selesai kamipun berziarah ke kuburan opung nenek, buyut, kakakku (sebenarnya gw anak kedua). Berziarah pun sudah selesai. Acara yang paling di tunggu-tunggu yaitu makan-makan. Wah, pasti seru tu,
Seharian full kami mengunjungi sanak saudara yang ada di sana. Hari lebaran kedua, gw dan keluarga pergi ke kisaran. Tempat kelahiran gw. Hal pertama yang dilakukan setelah sampai disana yaitu ziarah ke kuburan atok dan nenek (dari mama). Dan mengunjungi sanak saudara yang ada disana. Setelah beberapa hari dikisaran balik lah ke rumah yaitu pulang ke tanjung morawa.
Nah itu waktu gw di medan, sekarang gw ceritakan di tempat gw sekarang di serang.
Malam takbiran biasanya gw mengumandangkan takbir bersama dengan teman-teman bahkan bersama bapak-bapak sampai sekitar jam sepuluh malam. Dan biasanya juga kalau gak dirumah ya jalan-jalan ke kota. Keesokan harinya bersiap-siap melaksankan shalat eid. Shalat ied disini lebih cepat di bandingkan dengan yang di medan. Setelah shalat seperti biasa berkumpul  dengan keluarga dulu maaf-maafan baru bermaafan ke tetangga. Setelah selesai ya kami jalan-jalan sekitar pulau jawa ini.
Tradisi di kota serang tidak seramai yang di medan, karena banyak saudara yang masih tinggal di kota medan. Tahun ini sudah tiga tahun tidak pulang. Rasa rindu itu pun ada pastinya. Meskipun begitu, kami tetap bisa berkomunikasi via telp bahkan bisa via skype.
Sekian dulu cerita gw kali ini. Setiap orang memiliki tradisi serta adat istiadat masing-masing. Dan sebelumnya gw meminta maaf kepada pembaca jika tulisan gw banyak yang salah serta tidak berkenaan di hati pembaca.

Selamat hari raya idul fitri 1436 H mohon maaf lahir dan batin dari putra perdana rangkuti


Serang, 16 Juli 2015

0 comments:

Post a Comment