Terlambat atau Tidak Datang?

Hy coy, apa kabar ni? Udah lama ni gw kagak ngeblog, maklum gw bingung mau tulis apa di blog gw, dan gw baru dapat ide menulis makanya gw nulis di blog lagi.

Untuk blog kali ini gw akan membahas terlambat atau tidak datang. Jum'at kemarin gw sempat mewawancari beberapa para calon asisten laboratorium agama di kampus gw pastinya. Dan ada pertanyaan yang ingin gw bahas atau yang ingin gw tulis di blog gw ini. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan cepat dan kita harus memilih salah satu dari pertanyaan itu dengan cepat. Nah, ada salah satu pertanyaan yang membuat gw ingin membahas yaitu tentang terlambat atau tidak datang.

Mungkin setiap orang mempunyai jawaban masing-masing dan juga persepsi yang berbeda kenapa mereka menjawab itu. Kalau gw sih memilih terlambat atau tidak datang gw pasti memilih terlambat. Tapi, jika kita ingin melakukan suatu hal misalnya kita akan pergi kuliah sebaiknya kita datang ontime. Ya kalau kondisinya memang genting dan tidak bisa datang tepat waktu lebih baik gw datang terlambat jika keterlambatan waktu masuk kelas 15 menit ataupun lebih, tetapi jika tidak boleh terlambat dan gw tidak bisa datang ontime karena hal yang benar-benar penting dan mendadak lebih baik gw tidak datang. Contoh yang lain jika kita ada rapat, sebaiknya kita datang ontime, tetapi jika ada hal yang "benar-benar" kita kerjakan duluan ataupun mendadak, sebaiknya kita kerjakan terlebih dahulu apa pekerjaan yang paling utama baru kita pergi rapat walaupun dalam kondisi terlambat. Setelah datang rapat kita jelaskan kepada penanggung jawab maupun ketua kita, alasan apa yang membuat kita terlambat.

Gambar diatas gw ilustrasikan sebagai orang yang terlambat

Kalau bisa kita haruslah datang ontime dalam kondisi apapun, gw pribadi juga berusaha agar selalu datang ontime, walaupun gw sering terlambat baik di sengaja maupun tidak di sengaja

oke cukup sekian blog kali ini, jika ada pertanyaan bisa langsung komen di bawah ini ataupun bisa langsung kasih kritik dan saran ke FP Putra perdana rangkuti

Bandung, 1 Mei 2016